Thursday, December 30, 2010

Kepada Tuan


Tuan, aku ingin bercerita..

Ketika tertidur ku lihat kerlipan centil sang bintang yang sedang menggoda bulan untuk bermain dengannya, bahkan angin semilir pun ikut membelai air di danau untuk memainkan bayangan sang bulan. Ku lihat akhirnya sang bulan pun tersenyum dan bercengkerama dengan penghuni malam lainnya. Dan saat itu aku terbangun. Dan kusaksikan sang langit berwarna biru dihiasi gumpalan lembut putihnya sang awan, diterangi dengan cahaya matahari yang tak terlalu terik.

Karena aku ingin melihat mimpi lagi, maka aku memejamkan mata sekali lagi. Ku lihat hamparan rumput dan bunga sedang menari bersama angin dan di temani hangatnya buaian sang mentari. Burung dan kupu-kupu ikut menonton pertunjukan itu sambil terbang di atasnya. Aku terbuai bersama rindangnya pohon. Dan sekali lagi aku terjaga dari mimpi. Telah dipersembahkan bunyi deburan ombak di pantai, memecah bayangan sang bintang dan bulan yang sedang bercanda. Bahkan angin dengan lembut membelai rambutku. Aku terpegun akan hangatnya hati.

Tuan, terima kasih Kau telah memberikan mimpi dan realiti yang begitu indah untukku, untuk kami.

Tapi Tuan...
Bisakah aku meminta lebih dari yang telah Kau berikan?
Bisakah Kau memberikan kekuatan jika kenyataan tak seindah mimpi ku, mimpi kami?
Bisakah Kau memberikan kesabaran jika kenyataan tak sejalan dengan mimpi ku, mimpi kami?
Bisakan Kau memberikan pengertian jika kenyataan yang kau hadirkan tak mampu aku, kami pahami?

Duh Tuan, masih banyak lagi yang ingin ku minta dariMu. Tapi bukankah makhluk-makhluk seperti aku ini diciptakan dengan banyak keinginan yang tak bisa kami raih sendiri agar tetap padaMu kami meminta dan bersandar?

Oh iya Tuan,
Jadikan apa yang terbaik untukku sebagai yang terbaik pula untuk orang lain. Dan apa yang terbaik untuk orang lain jadikan itu sebagai hal yang terbaik dan kebaikan buatku. Sebelum aku lupa Tuan, aku tadi aku berkata " Bisakah Kau...?" maka aku ralat menjadi "Maukah Kau...?" Karena aku tau Kau bisa, hanya saja masalahnya Kau mau atau tidak, bukankah begitu Tuan?

Baiklah Tuan, aku rasa celotehku cukup sampai di sini dulu ya. Aku takut Tuan bosan. Dan bukannya aku tak percaya Tuan tak mendengarkanku selama ini, tapi aku ingin meyakinkan kalau ceritaku sampai ke Tuan, makanya aku juga menuliskan ini kalau-kalau saja aku lupa sudah bercerita apa saja kepada Tuan.

Salam,

CaLiWa


P.S: Met taon baru 1432H dan met taon baru 2011

Gambar dari sini.


Sunday, December 12, 2010

Kamu itu ya..

Aduh. Kamu membuatku ingin tertawa. Maaf, bukan tertawa senang, melainkan tertawa bingung. Sekali lagi aku tak mengerti alur pikiranmu. Apa yang ada di dalam benakmu? Aku saja masih mengingat dengan jelas waktu kamu mendepakku. Dan mati-matian aku menanyakan alasannya. Apa tanggapanmu waktu itu? Ha, lagi-lagi kau menjawab dengan gamang. Eits, tunggu dulu, kamu mengatakan akan menarik kembali depakanmu itu esok. Baiklah.

Esok pun datang. Aku diam menunggu kata-katamu menjadi kenyataan. Lantas esoknya datang lagi. Dan esoknya lagi. Dan esoknya lagi. Hmm, baiklah, sepertinya tak akan terjadi inginku. Tentunya kamu masih mengingat jelas jawabku waktu kamu menawarkan sekali lagi akan menarik depakanmu itu. Aku tak akan mau terhubung denganmu lagi, tidak akan, aku akan mengacuhkanmu bahkan membuangmu di depan matamu sendiri. Bukankah itu maumu? Kamu mendepakku kan? Ingat, bukan aku yang mendepakmu.

Bukannya dendam atau tak memaafkan. Hanya saja, rasanya aku sudah cukup bingung dengan tindak tandukmu. Makanya aku membatasi daerah ekspolarasimu di dalam kehidupanku. Tak ingin kau merusak lebih banyak sisi hidupku. Lagi pula sudah banyak jemputanmu yang kusanggupi. Jadi maaf, untuk kali ini aku hanya menaruhnya di sudut bersama surat-surat terbengkalai lainnya.

Aku berteriak tak berarti aku marah. Aku diam bukan berarti aku terima. Aku bersahabat tak berarti segala sesuatunya kembali normal seperti dulu lagi. Tak akan ada yang pernah sama. Mungkin suatu saat akan ada kata "kita" lagi, tapi tidak untuk saat ini. Sekarang hanya ada kata "aku", "kamu".


Salam depak mendepak,

CaLiWa

Gambar dari sini.

Wednesday, December 1, 2010

Her ' n Me

Her Age : 5
Little sis : *cry*
Big brother : what's wrong?
Little sis : I've got hurt

Her Age : 16
Little sis : *cry*
Big brother : ok, what's his name?
Little sis : *say his name*
Big brother : *get a gun* I'll be right back.
_________________________________________________________________________
At My Case

My Age : 5
Me : *cry*
My big brother : HAHAHAHAHAHAHAHA

My Age : 16
Me : *cry*
My big brother : HAHAHAHAHAHA I can't believe you trusted him!


Sumber dari sini.

Tuesday, November 30, 2010

Dear Neng Ani..

Apa kabarmu Neng Ani?
Hey, kamu jangan tertawa, aku serius menanyakan kabarmu.

Apakah mentari di sana sama hangatnya dengan di sini?
Apakah kita masih melihat bulan yang sama, dan jumlah bintang yang kita hitung juga sama?
Apakah hentakan nafas kita masih beriringan?

Sekarang kita terpisah, tidak hanya ruang tapi juga waktu. Langkah kaki kita sudah berbeda arah. Tak sama lagi tujuan kita menuju. Hal-hal yang memusingkan pun sudah berbagai macam rupa.

Ku lihat kamu sedang sibuk mengejar mimpi dan dikejar kehidupan. Wow, hebat sekali dirimu sekarang ini. Siapa yang mengira seorang Neng Ani bisa bertahan di antara kebisingan dan keheningan di saat yang bersamaan. Neng Ani, namamu lucu sekali. Bukan aku menghina atau meremehkan, justru nama itu bisa membuatku tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak. Hanya saja nama itu terlihat sangat sederhana dibandingkan dengan kehidupanmu dan perjuanganmu. Aku penasaran, kenapa sih kamu bernama Neng Ani? Tapi kalau kamu tidak mau menjelaskan juga tak mengapa. Toh tak penting kamu bernama Neng Ani ataupun Neng Ina, kamu tetap kamu.

Maaf aku tak bisa berjalan di depanmu untuk memastikan jalan yang akan kamu lewati akan mulus, dan maaf juga aku tak bisa berjalan di belakang mengikutimu. Karena aku takut memperlambat langkahmu. Tapi boleh kan aku berjalan di sampingmu, untuk menemanimu sesekali, meminta sedikit waktu luangmu untuk berbagi cerita di duniaku? Boleh ya, boleh ya Neng? Saat ini aku ingin mengucapakan selamat untukmu Neng Ani. Selamat, kamu telah mampu bertahan sampai dengan waktu ini. Hanya doa yang bisa kukirim menemanimu.


"Dear God, the only thing I ask of You
Is to hold her when I'm not around, when I'm much too far away"
-Dear God-


Gambar dari sini.



Thursday, November 25, 2010

"I am Sam"

Ini bukanlah film keluarga yang pertama kali saya pernah tonton. Bukan pula film pertama yang bercerita tentang keterbelakangan mental. Tidak juga film bergenre drama pertama di dunia. Hanya saja saya baru sekali ini menyaksikannya.

Film yang dibintangi oleh Sean Penn,
Michelle Pfeiffer, Dakota Fanning ini diproduksi pada tahun 2001. Bercerita tentang seorang ayah Sam Dawson (Sean Penn) yang mengalami keterbelakangan mental,ditinggalkan sang istri sesaat setelah melahirkan Lucy (Dakota Fanning). Lucy berkembang menjadi seorang anak yang cantik, dan cerdas. Namun pada ulang tahun Lucy yang ke tujuh terjadi masalah. Departemen sosial memutuskan Lucy sebaiknya diasuh oleh keluarga adopsi, karena menganggap Sam tak mampu mengasuh Lucy. Berdasarkan pertimbangan tingkat kecerdasan Sam sama dengan anak berusia tujuh tahun. Di mulai dari situ Sam mencari pengacara untuk membantunya memenangkan hak asuh atas Lucy. Dan bertemu dengan pengacara 'dingin' yang diperankan oleh Michelle Pfeiffer. Persidangan demi persidangan dijalani Sam bersama temana dan pengacaranya. Dari saat Sam bersikap optimis sehingga mencapai titik pesimis. Untuk kelanjutannya silahkan tonton sendiri, hehehehe.

Hanya saja saat menonton film ini, ada beberapa adegan yang  paling diingat:
  1. Memilih sepatu sekolah Lucy.
  2. Ketika Lucy tidak mau membaca karena ayahnya tidak bisa membaca.
  3. Pada saat Lucy menanyakan kepada ayahnya kenapa dia berbeda dari ayah-ayah yang lain, tapi kemudian dia bilang itu tidak mengapa, karena dia sayang ayahnya.
  4. Lucy berada di persidangan dan berbohong untuk membela ayahnya, namun dari kejauhan Sam menangis karena dia tidak ingin Lucy berbohong.
  5. Sam memilih untuk tidak menghampiri Lucy ketika melihatnya bersama ibu angkatnya.
  6. Setiap malam Lucy menyelinap keluar dari jendela rumah orang tua angkatnya, kemudian berjalan kaki menuju rumah Sam, hanya untuk memberitahu segala hal yang dianggapnya berguna untuk Sam di pengadilan.
Film ini cukup sederhana tapi jelas menggambarkan arti rasa sayang yang sebenarnya. Dan saya beropini :

"Rasa sayang terasa sangat indah bukan karena aspek-aspek yang terlibat di dalamnya sempurna, tapi karena ketidaksempurnaan yang saling melengkapi membuatnya terasa begitu sempurna."


I am....
CaLiWa..

Tuesday, November 23, 2010

Percakapan...

Dah berapa kali ngebaca, lucu juga. Disimpan aja di sini biar kapan-kapan bisa dibaca lagi.


A = Alluw kag! Leh knal? Ap kBrx?

B = Wa’alaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh…Dengan hormat, sampainya pesan ini, saya akan memberitahukan bahwa kabar saya baik-baik saja…. Maaf beribu-ribu maaf, Ini gerangan nomer siapa ya? Kok acap kali sms nomernya ga ke save ya? (bales sepanjang mungkin)

A = Owh ea muuph lupa ng@s1h s4L4m,,,, Ini EnDoet LuThuwna EmbeM C@ianK Cmu@na. Inged gag kag? Eh, kug blzna pjg bgd ch? Gi ng4ps?

B = Yaiyalah panjang…. Lagian ga dibayar perhurup inih! Gw lagi mabok nerjemahin kata2 lo nih. Keypadnya ilang2an ya? Oh elo…. Eh, siapa tadi? Tembem semua? Perasaan temen-temen gw kalopun ada yang tembem paling sebagian dipipi doang. Ga sampe seluruh badan dah.

A = Huft …Plz dund…bkn t3mb3m cmu4, tp ’emb3m c@iank cMuana’. W AD klaz xmp lw dlu. J4h@d bgd d3ch……fufufuuu :’(

B = Yeeee mana gw apal. Adek kelas gw kan ada banyak. Bayangin misal sekelas ada 25 murid cewe. Dikali 9 kelas. Nah, itung ndiri dah tuh ada berapa! Itu belom dari sekolah2 laen. Mereka kan gw anggep adek kelas gw semua walopun mereka ga nganggep gw. Coba? Masa iya gw apalin atu2. Lu kira gw petugas sensus! Eh itu sebenernya huruf ’a’ mau lo ganti apasih? Jadi angka 4 apa a keong (@)? Satu aja ribet apalagi dua gw bacanya. Plin-plan lo ah

A = Ea mu’uph kag…. Abzn udh kbi@s44n kag. Jng mrh dund… hix… hix… Oh ea y.. Kn ad bnyk ea… muv dh muv.. Eh kag, w inged loh qt dlu prNh kut xkul PeNcak sLt bReng jG.

B= Jorok lo ah

A = Pencak SILAT kak!!!

B = Ooohhh…. Nah itu bisa nulis bener

A = Tp w kluwar paz 5aBuk quNink. Gag kwt. Uji4nna bRad bGd

B = Gw ga pernah ikut pencak silat. Gw ikut cheers. Yang dipaling atas formasi piramida kan gw. Lagi pula kalo gw ikut pencak silat, sabuknya ga muat.

A = Iyh yng bn3r kag? Bc4nd@ aj dh wkwkwkwkwkwkwkwkwk!!!

B = Etdah lo ketawanya serem amat kayak burung gagak.

A = Eh kag BTW n0m3r hpx kog ckep amad ch? Ky orangx

B = Nama gw bukan betawi.

A = Mksd w ’by the way’

B = Kenapa emang JALANnya?

A = OMONG-OMONG!!!!

B = Oh… ga tau nih.. Beruntung aja dapet nomer bgini

A = Dpt dri m4n4 kag?

B = Hadiah es orson. Penting amat

A = Kag kuq fesbukx lum d k0nfr1m?

B = Confirm! Bukan Kon-frim! Oh yang foto profilnya dari atas sambil manyun2 itu lo ya? Gw kira fanpage-nya Suneo. Belom-belom. Ntar deh kalo angel foto lo udah bener. Eh, unyeng2 lo ada 5 ya? Ampe keliatan. Banyak amat. Situ pake ekstensen unyeng2?

A = Iyh ka2g bC@nd4 aj@ dh. 1tukan age’ ngetrend kag futu dri @ta5. Mak1n gaG kli4t@n mukax, makin keyenz!

B = Yaiyalah. Gimana mau keren kalo muka lo keliatan. Coba dong sekali-sekali foto profilnya diganti pake fotokopi. Burem, perkecil, bolak-balik.gitu.

A = Mangx uj14n!

B = Biar ga keliatan muke lu. Katanya makin ga keliatan makin kerennn… Gw yakin asli lo ga sebagus di foto kan? Nih udah gw confirm. Eh, itu foto2 lo banyak banget yang jari tangan angka satu dimulut. Lagi ngelonin orok sapa lo? Astagaaaa.. Lo ga juling foto dari atas semua?

A = Gag. Udh b1aza k0g. Eh, kag mang gi onlen ea? Onlen d kul ap dihumz?

B = Eh kalo bahasa alaynya ”onlen di WC SPBU” apaan? Salah semua tuh option lo

A = Ih… kakak joyokkkk…

B = Kadir ga diajak?

A = Itu Doyok kaaaggg…. Yah, w lgi gaG onlen niyh kag. Cb klo qt sm” onlen, kn bs chat b4r3ng

B = Kita? Lo aja kali ama kawan2 lo. Lagian yang minta lo biar onlen sapeh?!

A = Hix..Hix…Jahad :’( Kag kug lum bubu siyh? Kn udh mlm. Mang lum ngantug ea?

B = Gw ga pernah ikut MLM deh

A = ’Malem’ Kag maksudx….

B = Udah gede ini. Lagian sembari ngelembur ngerjain tugas nih.

A= Cemangadh!

B = Hdagnamec

A = Paan tuch Kag???

B = Tulisan lo gw balik. Bingung gw nanggepin bahasa lo. Eh tulisan lo bisa di normalin dikit ga? Sedikiiit aja demi gw

A = Oh ea deh kag..

B = Eh, ko gw baca status-status lo semuanya ngambil dari lirik-lirik lagu ya??? Keabisan ide lo? Mana udah di ’Like’-in sendiri, trus ga ada yang comment pula.

A = Eaaa… Abisan w suka bgd kag sm lgu it. Co cweet bgd dech. It jga da lgu” knangan sm mantan w dlu

B = (Emang gw pikirin).

A = Ohiya kag! Bsk lusa jm 9 pgi d ”salah satu stasiun tv” nntn w ya!

B = Itu kan acara live musik itu kan?! Yang penontonnya satu panggung sama artis/bandnya. Trus sambil nari2 kompak banget dibelakangnya. Lo jadi artis toh sekarang? Grup band lo apa namanya? Salut gw. Pasti lo jadi vokalisnya ya? Apa lo soloist?

A = Bukan kag, gw jadi penontonx.

B = ???!!!!!!! (Keselek)

A = Ea, yng pnting msk tv kag! Gw ma rombongan udh nyiapin tarianx lho kag. Biar kompak nnti narix. Nama tarianx ”Ngucek-Jemur-Ngucek-Jemur”. Tau dund kag ky gmana. Gag ngaruh deh mw bandx apa aliranx apa.

B = Trus kalo bandnya metal gimana??? Masa lo mau tetep joget ”Ngucek-Jemur”?

A = Ya gag ap kag. Lgan band metal mah gag mgkin d hadirin kag. Kyk ga tau aja kag..

B = Yaudah deh, selamat joget ya. Kakak mo tidur dulu. Oia, besok lusa, pagi2 kakak ga bisa nonton situ joget ”Ngucek-Jemur”. Soalnya kakak sibuk mau bikin anyam2an sedotan. Babay!

A = Bye… Met bubu kag. Eh kag, ntr jm2 bolax pa?

B = Hah?! Lo suka nonton bola pagi2 juga?

A = Yaelah bgadang nntn bola wajar x kag

B = Lo cowo apa cewe sih?!

A = Cow. Mang np?

B = Lah itu foto2 difesbuk?!

A = Itu mantan” w kag. Fto w d album ”Juzt Me”

B = ……………………………….

A = Kag?

B = Eh iya sori. Udahan dulu ya. Gw baru ngeliat UFO nih. Bye!

Monday, November 22, 2010

(Menyesal) ?

Sumber gambar dari sini.


Tak perlu berlari puluhan kilometer, untuk membuatku sesak nafas layaknya kekurangan oksigen.
Tak perlu migrain tingkat hebat, untuk membuatku ingin manghantukkan kepala.
Tak perlu melihat kematian, untuk membuatku bersedih.
Tak perlu telenovala yang dramatis, untuk membuatku meneteskan air mata.
Tak perlu mainan kesayangku dirusak, untuk membuatku marah.
Tak perlu disodorkan soal algoritma, untuk membuatku terlihat tolol.

Cukup menyadari kalau kau pernah hadir dan akan selalu ada di hidupku, untuk membuatku merasakan semua efek itu.


P.S: Walaupun ga nemu judul yang pas, akhirnya ke posting juga ^_^. Hiks, padahal mau posting yang lain-lain tapi malas betul mau nulis.

Wednesday, November 3, 2010

Bukan pecinta UNGU..


You are Purple Tiger, who is always cheerful and active.
You are well-liked by every one.
You give an impression of a girl with pure heart.
You are kind and generous to everyone around you.
You are rather optimistic, but may experience unsettlement by physical effect.
You are good at taking care of the others and can be friend with anybody.
Your relationship tends to be associating closely with small number of people, and that number increases eventually.
The way you express things may be too flashy and exaggerated.
You tend to have too self-conscious side.
But you are a hard working person who act and move in your own pace surely and consistently.
Your observation and ways of thinking is calm and objective.
You don't get influenced by emotions and atmosphere.
You are calculative enough to measure the distance between yourself and the other person.
You also possess your own ideal world, and trying to accomplish it too hastily may lead to misunderstandings.
Nevertheless, the way you pursue your potentiality gives a favorable impression to others.
Once married, you will show great motherly feelings.
You will create a living style that takes in account your personal interests.

Hehe, iseng-iseng blogwalking nyangkut ke http://world.doubutsu-uranai.com. Tapi koq lagi-lagi ya nyangkutnya jadi "Purple Tiger". Iseng maen warna aura, dapatnya warna ungu lagi. Teman ngasih celana lagi-lagi dikasih warna ungu. Liat barang koq ya suka kesengsem ma warna ungu. Orang-orang mengira pecinta ungu. Padahal saya itu bukan pecinta ungu namun bukan pula anti ungu. Bahkan kepribadian jauh banget dari makna warna ungu itu sendiri. Bukankah ungu itu identik dengan orang yang religius, romantis, kreatif dan banyak hal lainnya. Dan jelas saya bukan orang yang religius, romantis, apalagi kreatif. (Kreatif?) Bukan saya banget!!!
Hanya saja
koq ya banyaknya nyangkut ke ungu yah???? *garuk-garuk kepala*

Bagaimana dengan kamu? Cocok gak warnanya?


Monday, November 1, 2010

Tentangmu..

Priaku..
Bos kecil, begitu selalu panggilanmu untukku ketika kita sudah berdebat tentang kerjaan dan bosmu, beserta perintilan-perintilannya. Dan setelahnya kita cuma bisa tertawa meskipun di dalam hatiku merasa kesal karena kamu begitu membelanya.

Kamu, priaku..
Gemas melihatmu begitu tunduk pada kata "TAKDIR" ataupun "NASIB". Sudah kubilang jangan mendengarkan mereka, tapi tetap saja kamu percaya pada mereka. Dan ketika kamu dikhianati kamu hanya mengatakan bahwa itu semua sudah nasib. Kamu meyakinkanku bahwa kamu sudah berusaha dan ketika semuanya berantakan itu sudah digariskan olehNya jadi harus ikhlas. Kamu, priaku, tak habis pikir aku tentang sikapmu yang satu ini.

Priaku,
Aku takut ketika kamu membicarakan tentang kematian. Namun kamu mengatakan bahwa kematian itu tak perlu ditakuti, karena itu kepastian akan kehidupan. Tak perlu pula ditangisi karena sesal. Namun menangislah karena kerinduan akibat perpisahan raga.
Aku tak tahu bagaimana hidupku tanpa mu priaku.

Oh, priaku.
Aku tak tahu bagaimana mendekripsikanmu. Pria romantiskah, perhatiankah, atau apalah itu. Karena pada kenyataannya kamu bahkan suka melupakan ulang tahunku. Namun tak pernah lupa menanyakan apakah aku sudah makan atau belum setiap kita bersua melalui frekuensi suara. Tak pernah segan merapikan bajuku bahkan mengikatkan tali sepatuku yang lepas meskipun kita di khalayak ramai. Selalu mengambilkan makanan untukku, ketika kita makan bersama. Masih ingatkah kamu, ketika kita menyeberang jalan, dengan santainya kamu menyeberang meninggalkanku jauh di belakang, Dan begitu menyadarinya kau kembali menjemputku dan kita tertawa.

Priaku..
Begitu banyak mimpimu yang kamu gantungkan untukku. Tapi tak satupun yang kamu paksakan padaku untuk ku kejar. Aku tahu begitu banyak yang mau kamu bicarakan denganku, tapi kamu pendam dalam diammu. Andaikan saja aku memiliki sedikit dari begitu banyak kelebihan yang kamu miliki, mungkin orang-orang akan yakin bahwa kita memang memiliki suatu ikatan yang takkan mudah terputus. Tapi, bukankah tidak sedikit pula orang yang mengatakan kita mirip karena kejelekan-kejelekan yang kita miliki.

Apakah kamu sadar,
Kini kulihat kamu mendewasa. Jauh lebih tenang dibanding dulu. Termasuk ketika harus menghadapi kekerasan kepalaku, egoku, dan tingkat emosionalku yang cukup membuat mukamu memerah untuk menahan amarah.

Priaku, maaf aku tak pernah merindukanmu.
Tapi tahukah, kalau tak ada yang mampu menggantikanmu dalam hidupku.
Kamu bilang akan menemuiku beberapa bulan ke depan kan? Jadi, aku akan menunggumu.


P.S: Tuhan, tolong jangan ambil kasih antara kami.

Gambar dari sini.

Tuesday, October 19, 2010

Kemana..


Ketika rumah menjadi tujuan kembali di penghujung hari untuk melepas lelah telah hancur, lantas kemana kini aku akan berpulang?

Sumber gambar dari sini.

Wednesday, October 13, 2010

Bersyukur...???

Satu kata yang memiliki berjuta makna. Satu kata yang memiliki banyak kesan dan pesan. Satu kata yang bisa mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia. Satu kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan.


Bersyukur?

Q: Sudahkah aku melakukannya hari ini?
A: Sepertinya belum
Q: Kemaren?
A: Sudah lupa tuhhhh
Q: Besok?
A: Belum tau ya, kalau berjalan segala sesuatunya baik dan sesuai rencana mungkin bersyukur, kalau ga..ya ga tau juga ya
Q: Lantas kapan aku bersyukur?
A: Kapan ya.. Mmm, wah ga ingat, kaya'nya udah lama ga bersyukur. Eh ga ding, baru kemaren aku bersyukur karena sampai di tujuan, dan ya karena suatu alasan.
Q: Tuluskah bersyukurnya atau cuma basa-basi?
A: Tengah-tengah
Q: Bagaimana sih rasanya bersyukur yang benar-benar dari lubuk hati yang terdalam?
A: Seingatku si rasanya meciptakan perasaan yang damai di hati, mengucapkan terima kasih dengan tulus kepadaNya, membuat kita merasa berterima kasih telah diberi waktu untuk melakukan sesuatu. Ya pokonya enak lah..
Q: Lantas kenapa aku sulit bersyukur dengan benar?
A: Karena aku adalah manusia yang egois, yang tak pernah puas dengan apa yang sudah diberikan olehNya, selalu melihat ke atas tanpa mau melihat ke bawah, karena aku adalah manusia yang merasa pintar sehingga ku merasa segala sesuatu tidak berjalan dengan benar termasuk rencana hidup yang telah diatur olehNya, karena aku selalu ingin menang sendiri dan mendapatkan segala sesuatu walaupun itu bukan hakku, Karena bersyukur berarti aku harus mau menerima dengan lapang dada segala sesuatu yang baik maupun buruk kemudian mengucapkan terima kasih untuk hal itu, mengakui bahwa aku bukanlah apa-apa dibandingkan denganNya, dan hal itu sulit sekali.


26 Agustus 2007

Sumber gambar dari sini.

Tuesday, October 12, 2010

..Love For Life @ GMHR..


T: Pak saya bertemu dengan seseorang tapi saya ga pasti apakah dia serius atau tidak, apakah dia baik atau tidak, jadi should i stay or i shouldn't? Karena saya sudah lama tidak berhubungan dengan seseorang.

J: Meskipun saya dapat melihat ke depan tapi saya tidak akan mengatakan apakah kamu harus tetap bersamanya atau tidak. Saya tidak mau mematikan rasa yang sedang kamu rasakan. Tanyakan ke hati kamu, apakah kamu bahagia bersama dia atau tidak. Jika iya lanjutkan, jika tidak hentikan. Jika cinta sudah jalankan, jangan terlalu takut.

 

T: Hehehe, jujur saya nervous, karena berbicara dengan Pak Leo saya merasa ditelanjangi karena Pak Leo pasti tau apa yang saya alami. Jadi gini Pak, mantan pacar saya akan menikah dalam waktu dekat ini. Dan saya ngerasa koq Tuhan ga adil. Kenapa justru dia yang harus mendapatkan kebahagiaan terlebih dahulu daripada saya, Kenapa dia yang mendapatkan pasangan duluan. Sedangkan justru saya yang tersakiti. Bagaimana dia bisa merasa tanpa beban melangkah padahal masih ada urusan yang belum terselesaikan antara kami. Bagaimana aib dalam hubungan kami, kemana tanggung jawab dia terhadap saya dan keluarga. Saya sudah berusaha mempertahankan tapi reaksi dia malah menghindar dan lebih menuruti kemauan keluarganya meskipun saya tau dia menikah dengan terpaksa. Saya ga ikhlas pak.

J: Tuhan begitu sayangnya sama kamu sampai dia memisahkan kamu dari dia. Karena Dia tidak mau kamu menghabiskan waktu lebih lama lagi dengan orang yang salah. Siapa yang tahu kalau dia lebih bahagia dari kamu, belum tentu pernikahannya bahagia. Toh Tuhan sudah menunjukkan bahwa dia bukan yang terbaik untuk kamu, kamu liat sendiri sikapnya setelah aib di hubungan kalian, dia terus menghindar, jelas dia bukan pria yang bertanggung jawab. Kamu yakin sama Tuhan, Dia begitu adil, begitu sayang dengan makhlukNya. Saya teringat tentang sebuah cerita tentang seseorang yang bercerita kepada Tuhan, dia berkata "Tuhan ketika waktu senang ada dua jejak kaki yang terekam, satu jejak kakiku dan satu lagi pastinya jejakmu Tuhan. Tapi kenapa ketika masa sulit hanya ada 1 jejak dan itu jejak kakiku, kemana Kau Tuhan?". Lantas Tuhan menjawab "Kau salah, justru di saat sulit, satu jejak itu adalah jejakku yang sedang menggendongmu melewati masa-masa sulit". Dan sekarang Tuhan sedang menggendong kamu keluar dari masalah. Yakinlah itu. Kamu punya hak mutlak untuk bahagia, meskipun kenyataannya kebahagiaan kamu bukan dengan dia yang kamu yakini jadi jodoh kamu dan kamu harus berjuang untuk mencari kebahagiaan kamu dengan yang lain. Kamu harus ikhlas melepaskan dia. Doakan supaya dia bahagia dengan pasangannya, doakan agar dia mendapatkan pasangan yang dapat membahagiakan dia, dan kamu berdoa supaya kamu juga mendapatkan seseorang yang lebih baik dari dia. Saya yakin suatu saat kamu pasti bertemu dengan seseorang yang menerima kamu apa adanya, menerima masa lalu kamu. Saya tau tidak mudah tapi kamu harus melakukannya.

 

Ya, itulah penggalan yang sempat didengar pada sesi Love For Life di GMHR hari Kamis (30/08/10) jam 07.30-08.30. Hari itu adalah siaran terakhir Love For Live bersama Pak Leo Lumanto setelah kurang lebih 7 bulan mengisi GMHR setiap hari Kamis. Suasana siaranpun berasa harunya. Dengan curhat responden yang terasa sedihnya (sampai terisak) dan jelas reaksi Pak Leo pun terasa ibanya. Memang acara ini bagai pelangi yang di susun oleh berbagai macam ragam masalah dan masukkannya. Benar loh, terkadang justru jawaban dari Pak Leo bikin ngakak karena dengan polosnya dia menggoblok-goblokkan sang responden tapi ya di balik itu ada pesan yang dalam dan jujur. Dan salah satu hal yang masih melekat di otak dari kata-kata Pak Leo adalah

"Tuhan tidak akan memberikan seseorang di hidup kamu yang tidak bisa kamu atasi. Dan jika kamu sudah merasa tidak sanggup lagi dengan orang itu maka kembalikanlah dia kepada sang Pemberi."

Kabarnya acara tersebut sedang dalam tahap evaluasi jadi di non-aktifkan sementara sembari menunggu hasilnya. Pertama kali mendengar siaran GMHR ini masih dipandu oleh Iwet Ramadhan dan Rahmah Ummaya, dan kini diganti menjadi duet Iwet Ramadhan dan Ayu Dewi. Jujur sesi Love For Life salah satu sesi favorit wajib dengar. Terkadang isinya lucu bisa bikin terbahak-bahak dan tak jarang juga justru menohok hati yang mendengar. Dan sekarang begitu sesi itu tak ada, rasanya ada yang kurang di hari Kamis pagi. Semoga evaluasi berjalan baik dan bisa dilanjutkan lagi. Dan di sesi terkahir Pak Leo mengatakan

 "Jadi gini, tolonglah jangan cengeng kalau sudah cinta. Jalani kalau itu bisa buat kamu bahagia. Hidup cuma sekali dan berbahagialah ketika kamu hidup. Tutup telinga dari omongan orang apapun itu. Karena cuma kamu yang bisa merasakan kebahagiaan itu. Meskipun kata orang pasangan kamu itu tidak baik, dia cuma mau manfaatin kamu, atau apapun lah itu  tapi kalau kamu bahagia ya jalani saja. Dan kalaupun kemudian hari,10 tahun katakanlah, apa yang orang-orang itu bilang benar, tak perlu kamu menyesal. Tuhan memberikan waktu untuk kamu merasakan kebahagiaan, dan ketika kamu harus ditarikNya keluar dari kebahagiaan itu bukan berarti Dia tidak sayang tapi karena dia tidak mau kamu membuang waktu lebih lama lagi dengan orang yang salah. Tuhan tidak pernah tidak adil, Tuhan tidak pernah tidak sayang. Jadi jangan pernah meragukan Tuhan. "

 Kemudian diakhiri dengan berpose gaya Jepang


ps:

* Kutipan sesi tanya jawab tidak sepenuhnya sama dengan yang aslinya, karena yang ditulis kurang lebih cuma garis besarnya saja. Begitu pula di kata penutupnya.

Wednesday, September 29, 2010

Ganti ahh..

Akhirnya ganti layout juga, bukan karena sudah tak suka dengan yang lama, hanya saja lagi pingin ma yg lebih terlihat 'bersih'. Meskipun lebih suka dengan layout yang di sini, tapi ini juga sudah memadai koq. Tadinya bisa dikotak-katik tapi apalah daya, karena cuma mampu untuk copas jd ya terima apa adanya dah.

Aish, baru juga ganti udah kangen dengan slogan 'Life is a Picnic' yang diusung theme lama. Tapi namanya juga hidup, kadang harus ada berubah sedikit toh, asal ga melenceng. Kalau emang jodoh, ntar juga ketemu ma si 'Life is a Picnic' lagi, hehehe..


Monday, September 20, 2010

I Never Told You

Like there's no sunrise
Like the taste of your smile
I miss the way we breathe

But I never told you
What I should have said
No, I never told you
I just held it in

And now,
I miss everything about you
Can't believe that I still want you
And after all the things we've been through
I miss everything about you
Without you

I see your blue eyes
Everytime I close mine
You make it hard to see
Where I belong to
When I'm not around you
It's like I'm alone with me

But I never told you
What I should have said
No, I never told you
I just held it in

And now,
I miss everything about you
Can't believe that I still want you
And after all the things we've been through
I miss everything about you
Without you


Sunday, September 5, 2010

Aku, Kau, Dia..

Suatu ketika,
Kita dan dia...

Sehingga suatu waktu,
Aku dan kalian


Sumber gambar dari sini


Thursday, September 2, 2010

Gadis itu..

Ah, dingin itu terlalu menggigit.
Entah kenapa kau masih saja merasa betah duduk di depan jendela itu, dan hanya menatap hangatnya sang mentari di luar sini. Tidakkah kau ingin bersamaku menikmati semilir angin bertiup?

Aku tau kau sedang bersamanya.
Dan kau menangis, karena kau tidak mengharapkan mereka bergabung denganmu kan?
Kau marah tapi tak berdaya. Jadi kau hanya menangis.
Hanya suara serakmu yang terdengar lirih. Aku menangkap gerak bibirmu. Kau menyuruh mereka pergi kan? Tapi tetap saja mereka tidak mau. Kau memohon, dan sekeras itu juga mereka bertahan. Kau meminta sang bayang hitam untuk tetap di dalam kotak besar itu. Tapi dia bersikeras bersamamu karena temannya, yang bernama sunyi dan sepi itu masih menggelayutimu.

Aku tau, sepi saja sudah cukup menyakitkan. Di tambah kau harus bercengkerama pula dengan sang bayang hitam yang keluar dari kotaknya. Aku  mendengar tawa sang bayang itu, dan aku merasa betapa perihnya hatimu mendengarnya. Sayatan yang hampir hilang itu, terkuak lagi, seiring tawa kemenangan darinya dan menambah goresan di sisi lain hatimu.

Akh, seharusnya kau cepat-cepat memasukkan bayang itu ke dalam kotak berjudul kenangan, dan segel dia agar tak ada bayang-bayang lain yang bisa kabur. Cepatlah cari sang waktu, dan minta kunci berbentuk harapan agar kau bisa keluar dari ruangan dingin mencekam itu dan terbebas dari sunyi, sepi, dan kenangan.

Cepatlah kau kesini. Bersamaku, menikmati genggaman hangatnya udara, lembutnya awan, birunya langit, nyanyian bahagia sang peri-peri kepada bunganya. Dan bisa kau dengar kicau burung, banyak lagu yang mereka ingin sampaikan kepadamu.

Dan kalau kau beruntung, kau bisa bersanding dengan si bahagia.

Aku tidak menjanjikan kau akhir yang indah, tapi yang aku tau pasti kau akan jauh lebih baik di sini bersamaku, dibandingkan bersama sunyi, sepi, dan kenangan itu.

Jadi, jangan kau ragu, untuk menghampiriku jika sudah terbebas dari ruangan itu.
Jika kau tak sanggup menyapaku, genggamlah tanganku, agar aku tau kau siap menapaki jalan yang baru denganku.
Jangan takut, aku akan selalu setia menunggumu.


Sumber gambar  dari sini.

Wednesday, September 1, 2010

Ndak usah dibaca, soalnya ini bacaan yang ndak-ndak

Kepada bapak ibu dan sodara-sodara,

Saya ini sedang bingung loh:
  1. Waktu itu saya ndak milih, bapak protes. Katanya saya sebagai wanita terpelajar harus memilih. Malahan bapak juga toh yang ngasih wejangannya. Setelah saya milih, lah koq bapak malah protes. Apalagi waktu saya kelepasan, bapak ngomel. Saya jadi bingung loh pak. Waktu saya ndak milih bapak suruh saya milih, eh pas saya milih bapak bilang saya pemilih. Jadi gimana toh pak? Milih ato ndak ni pak? Kalo milih ya milih, ndak ya ndak, jadinya saya sekarang jadi milih yang ndak-ndak ujung-ujungnya saya jadi ndak milih-milih.
  2. Bu, waktu itu ibu bilang pengen. Lah habis tu ibu bilang ndak pengen. jadi saya harus gimana toh bu? Kalo pengen ya pengen lah, kalo ndak ya ndak. Jadi saya tau. Sekarang saya malah jadi ndak pengen dan kalopun saya pengen, saya pengen yang ndak-ndak.
  3. Nah terus sodara. Sodara suruh saya mikir toh. Padahal saya ini lagi ndak pengen mikir. Tapi sodara teteup suruh saya mikir. Jadinya saya sekarang mikir yang ndak-ndak loh.
Bingung toh? Ya sudahlah. Toh saya juga lagi Muka B.E.G.O


Yang lagi B.E.G.O,
CaLiWa

Tuesday, August 31, 2010

Walaupun,


Hujan telah berlalu
Anginpun telah selesai berhembus
Kini mentari mengambil perannya

Tapi aku tetap mengingat hujan deras itu yang diiringi amukan sang angin

Dan tanpa sadar aku merindukannya


Sumber : http://weheartit.com/entry/3642592

Sunday, August 29, 2010

I Just Wanna Say

sumber : http://weheartit.com/entry/3629946

Tuesday, August 24, 2010

Eh,

Kau tersenyum?
Ya, kau..
Kau, sayangku.

Mengapa kau tersenyum sayangku?
Apakah sedang ada pelangi yang mengiringi langkahmu?
Atau kau sedang menangisi hidup dengan caramu?

Senyum itu, sayang..
Membuat nurani ku tak mau diam
Lancang batinku untuk terus mencari maknanya
Tuluskah itu, atau hanya sebuah kepalsuan yang kau persembahkan sekali lagi

Ah, sulit bagiku untuk memahamimu
Selalu saja sulit
Dan terasa lebih sulit
Karena kita berdiri di sisi yang berseberangan


Wednesday, July 21, 2010

Jahat si, TAPI...

Tapi ada alasannya koq.

Dan ga merugikan koq jahatnya.
Jahatnya ga sadis, ga kompleks.
Sederhana saja.

Hanya bermimpi supaya sinyal hilang, entah itu gara-gara provider GSM-ku menghilang atau kebegoan yang cerdas dari HP ku !!! (Atau yang lebih bagus, si HP bisa memilih telepon atau sms mana saja yang memang pantas diterima.)

Tidak !!!
Tidak sekarang. Sekarang masih sibuk berh-haha-hihi.

Tidak !!!
Tidak setiap waktu. Hanya pada saat-saat aku ingin bersenang-senang sendiri.

Tidak !!!
Tidak untuk semua orang. Hanya kepada orang-orang yang kurasa tidak perlu eksis di hidupku dan aku tidak perlu eksis di hidupnya.

Tidak !!!
Tidak karena aku ingin lari. Hanya ingin merasakan kedamaian tanpa dipusingkan hal-hal yang berbau hak dan tanggung jawab sebagai manusia.

Tidak !!!
Tidak marah. Hanya ingin tersenyum tanpa ada rasa sesak di dada. Hanya ingin tersenyum tulus, tertawa lepas.

Tidak !!!
Tidak siap. Ya, aku tidak siap, tapi akan kupastikan aku akan siap, hanya saja tidak saat ini.

Sederhana kan?
Ga sadis toh?


PS: Terinspirasi oleh HP yang hobi bengong dan operator GSM sedikit dudol

Have a Nice Day,
CaLiWa



Friday, June 11, 2010

Kalau Saja Buku Panduan Hidup Itu Ada,

Tidak perlu vulgar, layaknya panduan membuat kue yang lengkap dengan takaran bahan, ukuran loyang, suhu sampai lama memasaknya. Tidak perlu seakurat itu. Cukup dengan kisi-kisi ala ujian atau peta bajak laut jaman dahulu (biar tetap ada petualangannya).

Pasti sedikit sekali orang yang berputus asa, bahkan mungkin tidak ada.
Mungkin air mata bukan untuk kesedihan tapi untuk bangkit menuju kebahagiaan.
Kecewa pasti hengkang dari dunia, <br>karena kita tahu pasti ada pelipur lara diujung cerita.
Rasa takut akan sirna terganti oleh keberanian dan keyakinan akan ada akhir yang baik menunggu di ujung sana.
Pengharapan yang tiada sia-sia.

Andaikan saja buku panduan hidup itu ada...
Aku akan terus bertahan walau hati, asa, dan harapan ku terhempas berulang kali.
Aku akan mampu bersiap jika bukan akhir bahagia yang akan kudapat.
Aku akan terus berjuang jika ku tahu pasti diujung jalan ada sinar menantiku.

Andaikan saja...
Kemungkinan besar tulisan ini tidak akan ada wujudnya!!!

Tuesday, January 19, 2010

???

"Tolong ya, bikinnya kaya gini trus gini, bla bla bla.."

Emang enak ya tinggal perintah-perintah gitu. Tapi pernah terpikir gak kalau ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang kita mau atau harapkan? Kesal, marah, kecewa, campur aduk. Yang diberi harapan pun pasti ada tekanan tersendiri supaya harapan yang diberikan gak sia-sia.

Sekarang bicara tentang si pemberi harapan a.k.a yang minta tolong.

Terkadang jadi bingung. Mau minta tolong takut kecewa dengan hasil yang diterima. Gak minta tolong, iya kalau bisa dikerjain sendiri. Nah masalahnya ketika kudu minta tolong karena mikir itu adalah hal yang cukup remeh (dan sifatnya sekalian ), eh yang ada malah hasilnya bikin kesel. Yang diminta tolong ngerjainnya seadanya, tanpa mikir berbuat yang terbaik, udah gitu dengan tampang santai gak merasa berdosa bahwa dia melakukan sesuatu SEADANYA. Gregetan banget gak sihhhhhh... Mending juga dari awal bilang ga mau. Sakit hati? Bisa ya bisa gak. Tapi paling gak ya kitanya ga perlu nunggu dan bisa cari alternatif  lainnya.

Dari kejadian yang pernah dialami ada 4 situasi ni:
  • Yang diminta tolong, orangnya selenge'an alias asal-asalan dari sononya (dan emang maunya seperti itu ). Kalau minta tolong ma orang kayak gini ini, ya pasti sudah tau resikonya seperti apa. Terima hasil yang SEADANYA juga ya kudu terima dengan seikhlas-ikhlasnya
  • Yang diminta tolong, orangnya ya kaya gitu (bingung mo jelasinnya). Jadi hasilnya menurut kita seadanya, menurut dia sudah maksimal BUANGET. Jadi ya buang-buang waktu mo ngotot gimana hasil yang bagus ma yang gak. *Heyyyy, penilaian bagus gaknya relatif toh* Mau ga mau ya terima dengan senyum lebar ala Julia Robert dengan kondisi hati mangkel kalau emang ga sesuai dengan harapan kita. Kenapa? Karena penilaian dari pihak 'dia' dan 'aku' sudah berbeda, lagian bukannya dia udah berusaha maksimal.
  • Yang diminta tolong, orangnya okelah (belum extraordinary). Nah yang ini biasanya aman. Gak bagus banget tp sejelek-jeleknya pun masih masuk dalam logika . Jadi, lanjuuuutttttt....
  • Yang diminta tolong, perfeksionis (trus orangnya baek, cakep, sempurna dunia akhirat dah )  Huahahahahahaha, nah ini dia tipe idealnya. Soalnya jelas-jelas perfeksionis otomatis mereka akan berusaha sebaik-baiknya, dengan melakukan cek dan ricek terlebih dahulu. Tapi siap-siap jadi utang budi deh , soalnya kalau dia yang minta tolong pasti susah deh dapatin hasil yang sesuai dengan maunya dia.
Nah dari semua itu memang menyenangkan jika kita mendapat sesuatu yang kita harapkan dari orang lain. Tapi jika tidak? Mangkel, nangis, ngambek dijabani semua dah. Terus gimana dong? Hehehehe, sammmaaaa daku juga gak tau.

Dari hasil pemikiran si, sebetulnya expectation/harapan kita terhadap sesuatu itu yang menyebabkan kita senang atau justru kecewa. Jujur aja deh, sama Tuhan juga pernah protes kan karena merasa apa yang Dia berikan ke kita masih kurang. Apalagi sama sesama manusia. Se-sempurnanya manusia, dia juga punya kelemahan. Dia bukan dukun yang bisa tau persis apa yang kita mau, dia bukan pemahat handal yang bisa sewaktu-waktu kita suruh memahat awan menjadi model peri. Dia adalah dia, manusia! Manusia yang punya keterbatasan, bisa capek, bisa gak mood, bisa males, bisa salah, dsb.

Selama ini sih, seminimal mungkin minta tolong ma orang lain. Kalaupun iya minta tolong ma yang jelas" penilaiannnya mendekati. Bukan karena hebat atau sombong jd jarang minta tolong, tapi justru menghindari hal" yang gak enak nantinya. Karena biasanya jika sudah berani minta tolong berarti kita siap untuk kecewa. Dan daku bukan orang yang pintar mengelola perasaan.

Sekarang gimana? Karena kemaren" sering dapat kecewanya berarti sekarang harus meminimalisir meminta tolong ma orang lain, dan kalaupun harus minta tolong tingkat  expectation/harapan harus diturunkan sedikit, atau bahkan gak perlu harapan apa-apa. Dikerjain syukur, gak ya sudahlah. Yang jelas, berusaha menerima manusia apa adanya, mo jahat mo baik. Jahat dan baik, benar dan salah, cantik dan jelek, semuanya relatif juga kan.