" ku menunggu, ku menunggu kau putus dengan kekasihmu
tak akan ku ganggu kau dengan kekasihmu
ku kan selalu di sini untuk menunggumu "
"Pak, pak dengerin deh." Kemudian diputarlah sebuah lagu di media player melalui
speakerphone.
"Bagus ya Pak?"
Senyam-senyum. "Eh ntar, ntar dulu." Sergah si Bapak.
Terpaksa si lagu dihentikan sementara.
"Kamu masih cinta ga sih ma dia?"
"Er, gimana ya Pak, dibilang cinta gimana, ga juga ya gimana" Jawaban yang ngasal.
"Tau ga sih, kemaren. Iya kemarin kalau ga salah. Kamu ngapain sih ma dia?"
"Hah? Kapan? Ngapain? Ngapain apa ni?"
"Kemarin pas di BVS, kan kalian nungguin aku tuh. Kalian ngapain pas saya ga ada?"
"Oh, ga ada tu, cuma nungguin Bapak aja"
"Ga ada baik-baikin dia gitu?"
Mengingat-ingat ngapain sajakah kami kemarin. Tak ada. Hanya duduk diam-diaman dan sibuk mendengarkan lagu di hp melalui earphone.
"Maksud Bapak bagi-bagi permen gitu? Ya ada lah, toh Bapak juga saya kasih."
Ketawa terbahak-bahaklah si Bapak.
"Tau ga kemaren dia bilang apa ma saya pas nunggu kamu di BCA?"
"Ga, apaan emang Pak?"
"Dia cerita, "Pak dia masih baik ya ma saya, masih perhatian gitu. Saya ngapain dia masih perhatiin. Kayanya dia masih cinta ma saya." Aku langsung ngakak dengarnya."
"Heh???? Salah orang ga dia Pak? Jangan-jangan orang lain yang baik ma dia dipikir saya"
"Iya aku aja ketawa ngakak dengarnya"
Baiklah kita lanjutkan saja ke lagu berikutnya.
" saat itu aku siap memburu
dan takkan ragu-ragu mengakhiri hidupmu
ku pikir bijaksana, sangat luar biasa
ternyata itu salah ku takut masuk penjara "