Thursday, July 14, 2011

Cerdas Tapi Salah

Siapa yang tidak tahu dengan plagiat? Mencontek, menjiplak dan sejenisnya? Saya rasa semua orang tahu. Selama ini lazimnya jika kita mencontek, memplagiat dan sejuta sebutan lainnya, maka kita tidak ingin orang lain tahu siapa pemilik aslinya bukan.

Maka kali ini justru terbalik. Laporan kerja dijiplak habis-habisan dan dengan jelasnya menggunakan nama pihak aslinya. Seharusnya senang? Sepertinya tidak tuh. Karena mereka-mereka menggunakannya untuk kepentingan sang penjiplak untuk mempermudah perijinan dari pihak yang berwenang.

Geblek. Apa si di otak mereka yang cerdas itu? Mereka mengatas namakan pihak lain demi keuntungan pribadi. Tak bisakah mereka berpikir sejenak, apa dampak bagi pihak yang dijiplak. Sudah jelas, sang pemilik asli suatu saat akan diminta pertanggung jawaban jika terjadi suatu kejadian di luar dugaan. Sedangkan sang pembuat yang asli tidak tahu-menahu tentang kejadian bego itu. Tak bisakah orang cerdas itu berpikir nama baik pemilik asli bisa rusak hanya gara-gara kecerdasan plagiator itu sungguh luar biasa melakukan hal bodoh yang dilakukan dengan penuh kesadaran.

Yah sudahlah. Toh dah kejadian juga. Cuma kesel aja. Teledor banget si!!!!!
Tuhan juga sudah membukakan jalannya. Tidak membiarkan hal-hal buruk terus berlanjut. Patut bersyukur toh.

الحمد لله رب العالمين

Sumber gambar dari sini.

Tuesday, July 12, 2011

Untuk Kalian Saja Deh..

Bagaimana kalau berita itu untuk kalian saja?
Toh kalian pasti bahagia mendengar berita itu. Berbeda dengan saya. Saya memilih untuk tidak membicarakannya berulang kali.

Bagaimana kalau kalian bertanya kepada yang lain saja?
Kalian pasti mendapatkan jawaban yang memuaskan dahaga kalian. Saya memilih untuk menjawab sekenanya. Dan tolong jangan tanya berulang kali hal yang sama pada saya, Karena saya harus menjawab dengan jawaban yang sama pula.

Saya tidak berperasaan?
Tau apa kalian tentang perasaan saya. Kalian ingin melihat reaksi saya bukan? Hah, ga penting.
Toh saya marah juga tidak memberi kalian manfaat, atau memang itu yang kalian nanti. Dengan murkanya saya membabi buta mengatakan hal yang kasar? Maaf, saya lebih memilih menjawab dengan kata-kata singkat dan judes. Lebih gampang dicerna.
Kalaupun saya menjawab dengan santai, saya akan melihat tatapan aneh kalian. Tatapan kasian kah itu atau tatapan mengejek, mencoba sejauh mana kalian akan terus-terusan menemukan emosi saya yang sebenarnya. Apakah waktu yang kalian miliki sebegitu banyaknya? Kalau iya, minta dong. Saya kehabisan stok waktu nih.

" Saya tidak tahu, saya tidak berkaitan untuk tahu, saya tidak berkepentingan untuk tahu, saya tidak merugi ataupun diuntungkan jika tahu.
Jadi tolong beritahukan saya jika memang saya harus tahu.
Jika tidak, simpan saja buat kalian.
Berbeda bukan dengan saya tidak mau tahu.
Sudah tahukah kalian tentang  perasaan saya?
"

Biar kalian tak bersusah payah, biar saya jawab. Iya, kalian sukses membuat saya kehilangan mood.


Gambar dari sini.

Wednesday, July 6, 2011

Dengarkan Aku

Bahwa di luar itu ada siang dan malam. Kau tak bisa memaksa sang bintang menemani matahari. Mereka punya aturan main sendiri.

Bisakah sedikit saja kau sibakkan tirai bambu di jendela mu itu?
Agar kau tahu aku tidak berbohong soal panasnya siang hari, berseminya daun-daun yang telah berguguran sebelumnya, bunga-bunga yang bermekaran dengan kompaknya bersama derap sang angin, dan lembutnya wajah salju.

Maukah kau sekedar membuka satu dari sekian banyak buku ensiklopedia yang berjejer di kamarmu itu?
Hanya untuk membuka cakrawala pikiranmu. Agar kau tahu aku tak berbohong tentang negeriku yang hanya memiliki dua musim. Berbeda dengan negerimu yang begitu beruntungnya. Memiliki 4 musim. Memberimu begitu banyak ruang untuk bermimpi bersama mereka.

Tolonglah buka pintu itu.
Untuk menunjukkan bahwa di luar sini ada sebuah hal yang kusebut kehidupan. Yang dirangkai oleh kejadian. Ambisi dan mimpi. Senyum dan tangisan. Keraguan dan keyakinan.

Keluarlah dari kotak itu.
Ikut bergabunglah dengan dunia. Jadilah manusia, cari dan milikilah alur hidupmu. Belajarlah mengerti. Bahwa hidup tak selalu berjalan sesuai maumu. Hidup mempunyai banyak jalan untuk mencapai tujuannya, meskipun dia harus melewati gang-gang tikus sekalipun. Mengikuti aliran air di kanal-kanal kumuh.

Kau tak mau?
Baiklah. Bisakah aku meminta sesuatu darimu?
Aku minta tolong. Kalaupun kau tak mau melakukan yang kuminta sebelumnya, bisakah kau dengarkan aku, dan berpikirlah. Pertimbangkan dengan hatimu. Bagaimana aku bisa meyakinkanmu jika kau tak mau mendengarkanku sedikit saja. Menolak untuk melihat suatu kenyataan.

Karena kini aku sudah di titik nadir. Jangankan bicara, berbisik disampingmu pun aku sudah lelah.


Gambar dari sini.