Tuesday, October 19, 2010

Kemana..


Ketika rumah menjadi tujuan kembali di penghujung hari untuk melepas lelah telah hancur, lantas kemana kini aku akan berpulang?

Sumber gambar dari sini.

Wednesday, October 13, 2010

Bersyukur...???

Satu kata yang memiliki berjuta makna. Satu kata yang memiliki banyak kesan dan pesan. Satu kata yang bisa mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia. Satu kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan.


Bersyukur?

Q: Sudahkah aku melakukannya hari ini?
A: Sepertinya belum
Q: Kemaren?
A: Sudah lupa tuhhhh
Q: Besok?
A: Belum tau ya, kalau berjalan segala sesuatunya baik dan sesuai rencana mungkin bersyukur, kalau ga..ya ga tau juga ya
Q: Lantas kapan aku bersyukur?
A: Kapan ya.. Mmm, wah ga ingat, kaya'nya udah lama ga bersyukur. Eh ga ding, baru kemaren aku bersyukur karena sampai di tujuan, dan ya karena suatu alasan.
Q: Tuluskah bersyukurnya atau cuma basa-basi?
A: Tengah-tengah
Q: Bagaimana sih rasanya bersyukur yang benar-benar dari lubuk hati yang terdalam?
A: Seingatku si rasanya meciptakan perasaan yang damai di hati, mengucapkan terima kasih dengan tulus kepadaNya, membuat kita merasa berterima kasih telah diberi waktu untuk melakukan sesuatu. Ya pokonya enak lah..
Q: Lantas kenapa aku sulit bersyukur dengan benar?
A: Karena aku adalah manusia yang egois, yang tak pernah puas dengan apa yang sudah diberikan olehNya, selalu melihat ke atas tanpa mau melihat ke bawah, karena aku adalah manusia yang merasa pintar sehingga ku merasa segala sesuatu tidak berjalan dengan benar termasuk rencana hidup yang telah diatur olehNya, karena aku selalu ingin menang sendiri dan mendapatkan segala sesuatu walaupun itu bukan hakku, Karena bersyukur berarti aku harus mau menerima dengan lapang dada segala sesuatu yang baik maupun buruk kemudian mengucapkan terima kasih untuk hal itu, mengakui bahwa aku bukanlah apa-apa dibandingkan denganNya, dan hal itu sulit sekali.


26 Agustus 2007

Sumber gambar dari sini.

Tuesday, October 12, 2010

..Love For Life @ GMHR..


T: Pak saya bertemu dengan seseorang tapi saya ga pasti apakah dia serius atau tidak, apakah dia baik atau tidak, jadi should i stay or i shouldn't? Karena saya sudah lama tidak berhubungan dengan seseorang.

J: Meskipun saya dapat melihat ke depan tapi saya tidak akan mengatakan apakah kamu harus tetap bersamanya atau tidak. Saya tidak mau mematikan rasa yang sedang kamu rasakan. Tanyakan ke hati kamu, apakah kamu bahagia bersama dia atau tidak. Jika iya lanjutkan, jika tidak hentikan. Jika cinta sudah jalankan, jangan terlalu takut.

 

T: Hehehe, jujur saya nervous, karena berbicara dengan Pak Leo saya merasa ditelanjangi karena Pak Leo pasti tau apa yang saya alami. Jadi gini Pak, mantan pacar saya akan menikah dalam waktu dekat ini. Dan saya ngerasa koq Tuhan ga adil. Kenapa justru dia yang harus mendapatkan kebahagiaan terlebih dahulu daripada saya, Kenapa dia yang mendapatkan pasangan duluan. Sedangkan justru saya yang tersakiti. Bagaimana dia bisa merasa tanpa beban melangkah padahal masih ada urusan yang belum terselesaikan antara kami. Bagaimana aib dalam hubungan kami, kemana tanggung jawab dia terhadap saya dan keluarga. Saya sudah berusaha mempertahankan tapi reaksi dia malah menghindar dan lebih menuruti kemauan keluarganya meskipun saya tau dia menikah dengan terpaksa. Saya ga ikhlas pak.

J: Tuhan begitu sayangnya sama kamu sampai dia memisahkan kamu dari dia. Karena Dia tidak mau kamu menghabiskan waktu lebih lama lagi dengan orang yang salah. Siapa yang tahu kalau dia lebih bahagia dari kamu, belum tentu pernikahannya bahagia. Toh Tuhan sudah menunjukkan bahwa dia bukan yang terbaik untuk kamu, kamu liat sendiri sikapnya setelah aib di hubungan kalian, dia terus menghindar, jelas dia bukan pria yang bertanggung jawab. Kamu yakin sama Tuhan, Dia begitu adil, begitu sayang dengan makhlukNya. Saya teringat tentang sebuah cerita tentang seseorang yang bercerita kepada Tuhan, dia berkata "Tuhan ketika waktu senang ada dua jejak kaki yang terekam, satu jejak kakiku dan satu lagi pastinya jejakmu Tuhan. Tapi kenapa ketika masa sulit hanya ada 1 jejak dan itu jejak kakiku, kemana Kau Tuhan?". Lantas Tuhan menjawab "Kau salah, justru di saat sulit, satu jejak itu adalah jejakku yang sedang menggendongmu melewati masa-masa sulit". Dan sekarang Tuhan sedang menggendong kamu keluar dari masalah. Yakinlah itu. Kamu punya hak mutlak untuk bahagia, meskipun kenyataannya kebahagiaan kamu bukan dengan dia yang kamu yakini jadi jodoh kamu dan kamu harus berjuang untuk mencari kebahagiaan kamu dengan yang lain. Kamu harus ikhlas melepaskan dia. Doakan supaya dia bahagia dengan pasangannya, doakan agar dia mendapatkan pasangan yang dapat membahagiakan dia, dan kamu berdoa supaya kamu juga mendapatkan seseorang yang lebih baik dari dia. Saya yakin suatu saat kamu pasti bertemu dengan seseorang yang menerima kamu apa adanya, menerima masa lalu kamu. Saya tau tidak mudah tapi kamu harus melakukannya.

 

Ya, itulah penggalan yang sempat didengar pada sesi Love For Life di GMHR hari Kamis (30/08/10) jam 07.30-08.30. Hari itu adalah siaran terakhir Love For Live bersama Pak Leo Lumanto setelah kurang lebih 7 bulan mengisi GMHR setiap hari Kamis. Suasana siaranpun berasa harunya. Dengan curhat responden yang terasa sedihnya (sampai terisak) dan jelas reaksi Pak Leo pun terasa ibanya. Memang acara ini bagai pelangi yang di susun oleh berbagai macam ragam masalah dan masukkannya. Benar loh, terkadang justru jawaban dari Pak Leo bikin ngakak karena dengan polosnya dia menggoblok-goblokkan sang responden tapi ya di balik itu ada pesan yang dalam dan jujur. Dan salah satu hal yang masih melekat di otak dari kata-kata Pak Leo adalah

"Tuhan tidak akan memberikan seseorang di hidup kamu yang tidak bisa kamu atasi. Dan jika kamu sudah merasa tidak sanggup lagi dengan orang itu maka kembalikanlah dia kepada sang Pemberi."

Kabarnya acara tersebut sedang dalam tahap evaluasi jadi di non-aktifkan sementara sembari menunggu hasilnya. Pertama kali mendengar siaran GMHR ini masih dipandu oleh Iwet Ramadhan dan Rahmah Ummaya, dan kini diganti menjadi duet Iwet Ramadhan dan Ayu Dewi. Jujur sesi Love For Life salah satu sesi favorit wajib dengar. Terkadang isinya lucu bisa bikin terbahak-bahak dan tak jarang juga justru menohok hati yang mendengar. Dan sekarang begitu sesi itu tak ada, rasanya ada yang kurang di hari Kamis pagi. Semoga evaluasi berjalan baik dan bisa dilanjutkan lagi. Dan di sesi terkahir Pak Leo mengatakan

 "Jadi gini, tolonglah jangan cengeng kalau sudah cinta. Jalani kalau itu bisa buat kamu bahagia. Hidup cuma sekali dan berbahagialah ketika kamu hidup. Tutup telinga dari omongan orang apapun itu. Karena cuma kamu yang bisa merasakan kebahagiaan itu. Meskipun kata orang pasangan kamu itu tidak baik, dia cuma mau manfaatin kamu, atau apapun lah itu  tapi kalau kamu bahagia ya jalani saja. Dan kalaupun kemudian hari,10 tahun katakanlah, apa yang orang-orang itu bilang benar, tak perlu kamu menyesal. Tuhan memberikan waktu untuk kamu merasakan kebahagiaan, dan ketika kamu harus ditarikNya keluar dari kebahagiaan itu bukan berarti Dia tidak sayang tapi karena dia tidak mau kamu membuang waktu lebih lama lagi dengan orang yang salah. Tuhan tidak pernah tidak adil, Tuhan tidak pernah tidak sayang. Jadi jangan pernah meragukan Tuhan. "

 Kemudian diakhiri dengan berpose gaya Jepang


ps:

* Kutipan sesi tanya jawab tidak sepenuhnya sama dengan yang aslinya, karena yang ditulis kurang lebih cuma garis besarnya saja. Begitu pula di kata penutupnya.