Wednesday, September 29, 2010

Ganti ahh..

Akhirnya ganti layout juga, bukan karena sudah tak suka dengan yang lama, hanya saja lagi pingin ma yg lebih terlihat 'bersih'. Meskipun lebih suka dengan layout yang di sini, tapi ini juga sudah memadai koq. Tadinya bisa dikotak-katik tapi apalah daya, karena cuma mampu untuk copas jd ya terima apa adanya dah.

Aish, baru juga ganti udah kangen dengan slogan 'Life is a Picnic' yang diusung theme lama. Tapi namanya juga hidup, kadang harus ada berubah sedikit toh, asal ga melenceng. Kalau emang jodoh, ntar juga ketemu ma si 'Life is a Picnic' lagi, hehehe..


Monday, September 20, 2010

I Never Told You

Like there's no sunrise
Like the taste of your smile
I miss the way we breathe

But I never told you
What I should have said
No, I never told you
I just held it in

And now,
I miss everything about you
Can't believe that I still want you
And after all the things we've been through
I miss everything about you
Without you

I see your blue eyes
Everytime I close mine
You make it hard to see
Where I belong to
When I'm not around you
It's like I'm alone with me

But I never told you
What I should have said
No, I never told you
I just held it in

And now,
I miss everything about you
Can't believe that I still want you
And after all the things we've been through
I miss everything about you
Without you


Sunday, September 5, 2010

Aku, Kau, Dia..

Suatu ketika,
Kita dan dia...

Sehingga suatu waktu,
Aku dan kalian


Sumber gambar dari sini


Thursday, September 2, 2010

Gadis itu..

Ah, dingin itu terlalu menggigit.
Entah kenapa kau masih saja merasa betah duduk di depan jendela itu, dan hanya menatap hangatnya sang mentari di luar sini. Tidakkah kau ingin bersamaku menikmati semilir angin bertiup?

Aku tau kau sedang bersamanya.
Dan kau menangis, karena kau tidak mengharapkan mereka bergabung denganmu kan?
Kau marah tapi tak berdaya. Jadi kau hanya menangis.
Hanya suara serakmu yang terdengar lirih. Aku menangkap gerak bibirmu. Kau menyuruh mereka pergi kan? Tapi tetap saja mereka tidak mau. Kau memohon, dan sekeras itu juga mereka bertahan. Kau meminta sang bayang hitam untuk tetap di dalam kotak besar itu. Tapi dia bersikeras bersamamu karena temannya, yang bernama sunyi dan sepi itu masih menggelayutimu.

Aku tau, sepi saja sudah cukup menyakitkan. Di tambah kau harus bercengkerama pula dengan sang bayang hitam yang keluar dari kotaknya. Aku  mendengar tawa sang bayang itu, dan aku merasa betapa perihnya hatimu mendengarnya. Sayatan yang hampir hilang itu, terkuak lagi, seiring tawa kemenangan darinya dan menambah goresan di sisi lain hatimu.

Akh, seharusnya kau cepat-cepat memasukkan bayang itu ke dalam kotak berjudul kenangan, dan segel dia agar tak ada bayang-bayang lain yang bisa kabur. Cepatlah cari sang waktu, dan minta kunci berbentuk harapan agar kau bisa keluar dari ruangan dingin mencekam itu dan terbebas dari sunyi, sepi, dan kenangan.

Cepatlah kau kesini. Bersamaku, menikmati genggaman hangatnya udara, lembutnya awan, birunya langit, nyanyian bahagia sang peri-peri kepada bunganya. Dan bisa kau dengar kicau burung, banyak lagu yang mereka ingin sampaikan kepadamu.

Dan kalau kau beruntung, kau bisa bersanding dengan si bahagia.

Aku tidak menjanjikan kau akhir yang indah, tapi yang aku tau pasti kau akan jauh lebih baik di sini bersamaku, dibandingkan bersama sunyi, sepi, dan kenangan itu.

Jadi, jangan kau ragu, untuk menghampiriku jika sudah terbebas dari ruangan itu.
Jika kau tak sanggup menyapaku, genggamlah tanganku, agar aku tau kau siap menapaki jalan yang baru denganku.
Jangan takut, aku akan selalu setia menunggumu.


Sumber gambar  dari sini.

Wednesday, September 1, 2010

Ndak usah dibaca, soalnya ini bacaan yang ndak-ndak

Kepada bapak ibu dan sodara-sodara,

Saya ini sedang bingung loh:
  1. Waktu itu saya ndak milih, bapak protes. Katanya saya sebagai wanita terpelajar harus memilih. Malahan bapak juga toh yang ngasih wejangannya. Setelah saya milih, lah koq bapak malah protes. Apalagi waktu saya kelepasan, bapak ngomel. Saya jadi bingung loh pak. Waktu saya ndak milih bapak suruh saya milih, eh pas saya milih bapak bilang saya pemilih. Jadi gimana toh pak? Milih ato ndak ni pak? Kalo milih ya milih, ndak ya ndak, jadinya saya sekarang jadi milih yang ndak-ndak ujung-ujungnya saya jadi ndak milih-milih.
  2. Bu, waktu itu ibu bilang pengen. Lah habis tu ibu bilang ndak pengen. jadi saya harus gimana toh bu? Kalo pengen ya pengen lah, kalo ndak ya ndak. Jadi saya tau. Sekarang saya malah jadi ndak pengen dan kalopun saya pengen, saya pengen yang ndak-ndak.
  3. Nah terus sodara. Sodara suruh saya mikir toh. Padahal saya ini lagi ndak pengen mikir. Tapi sodara teteup suruh saya mikir. Jadinya saya sekarang mikir yang ndak-ndak loh.
Bingung toh? Ya sudahlah. Toh saya juga lagi Muka B.E.G.O


Yang lagi B.E.G.O,
CaLiWa