Wednesday, June 29, 2011

Pangeran Pencuri

     " Orang dewasa tidak ingat lagi, bagaimana rasanya,
       menjadi anak-anak.
       Walaupun mereka mengaku begitu.
       Mereka tidak tahu lagi. Percayalah padaku.
       Mereka sudah lupa semuanya.
       Betapa dunia dahulu berkesan lebih besar bagi mereka.
       Betapa repotnya memanjat ke atas kursi.
       Bagaimana rasanya kalau harus selalu menengadah?
       Lupa.
       Mereka tidak tahu lagi.
       Kau pun akan melupakannya.
       Kadang-kadang orang dewasa bercerita, betapa indahnya
       ketika mereka masih anak-anak.
       Mereka bahkan bermimpi menjadi anak-anak lagi.
       Tetapi apa mereka mimpikan ketika masih anak-anak?
       Tahukah kau?
       Aku rasa, mereka bermimpi ingin cepat-cepat dewasa.
"

HERR DER DIEBE by CORNELIA FUNKE


Monday, June 27, 2011

Tamat..

Entah berapa banyak kata yang harus kulewati,
Entah berapa tahun lagi yang harus disusuri
Untuk mencapai titik itu
Atau paling tidak, agar aku tidak jauh tertinggal

Terengah-engah nafas
Mengejar sesuatu
Ketika aku berada di sana,
Di titik aku menaruh obsesi.

Benak bertanya,
Lantas apa dan kenapa?

Sunday, June 26, 2011

Tidak Bisa atau Tidak mau?

Sepertinya sudah lama tidak ada tulisan. Entah mengapa, rasanya sama sekali tidak ada ide untuk menulis, atau memang saya menghindar untuk menulis?

Semua ide menghilang begitu saja ketika di depan komputer. Meskipun telah tersusun kata-kata yang bejejer dengan rapinya di benak malam sebelumnya. Atau memang saya saja yang sedang tidak fokus untuk menulis? Baiklah saya akui kebanyakan waktu saya dihabiskan di jalan dalam rangka bekerja. Dan tenaga saya terforsir untuk hal-hal tidak penting namun menyibukkan. Baiklah, hal itu lumayan penting. Sedikit banyak memang membantu dalam kerja, namun tidak bisa begitu saja diimplementasikan. Dan tentu saja hal tersebut membantu untuk menghabiskan waktu yang diberikan Tuhan kepada saya yang secara tidak langsung mematikan sedikit dari sekian banyak rasa bosan.


Dan mengapa di tambah dengan ke-tidak-mauan saya.
Saya tidak mau menulis dengan terbatas. Saya mau menulis apa yang saya mau tulis. Saya mau menulis apa yang saya pikirkan dan saya rasakan. Tapi apa yang terjadi? Berkali-kali harus diprotes. OMG. Penting banget gitu tulisan saya diprotes untuk hal-hal tidak penting?

Ketika saya menuliskan kata-kata yang di cap kurang baik, maka datanglah protes dengan nada emosi. Ketika yang lain menimpali dengan bercanda dan saya mendukungnya, makin kencanglah emosi itu. Hey, kamu yang protes, kamu tidak tau apa-apa tentang yang saya tulis untuk apa kamu protes membabi buta seperti itu. Jangan bilang saya tidak menjelaskan, karena kamu yang tidak mau bertanya terlebih dahulu. Dan pada titik tertentu saya memilih untuk mengikuti egomu. Saya diam, dan pergi. Puas kamu?

Ketika saya menuliskan serangkaian kalimat yang mendayu, yang lain pun protes lagi. Cemburu. Kamu cemburu? Dianggap tak berwujud? Tak perlu saya sebut nama kamu ribuan kali setiap hari untuk menunjukkan kamu eksis bukan. Kamu hadir dengan ataupun tanpa saya. Segitu mengecilkannya kamu ke orang-orang di sekitar kamu. Jika kamu bilang saya tidak pernah menulis tentang kamu bertanda saya tidak ingat kamu, apa kabarnya teman-teman sekolah saya dulu. Saya bukan seleb blog yang bisa membuat orang mendadak dangdut terkenal karena tulisan saya. Saya menulis tentang mereka karena alasan tertentu. Entah itu karena momennya bertepatan, atau saya memang mendapat ide untuk menulis seketika itu juga. Mau alasan lainnya? Nanti sajalah, lain kali saya akan cerita panjang lebar. Tapi tidak saat ini.

Saya tidak mau menulis dengan terbatas.
Saya mau menulis tentang hujan di saat mentari sedang bersinar terik.
Saya mau menulis tentang rindu di antara kejenuhan yang melanda.
Saya mau menulis tentang cinta di waktu sedang sakit hati.
Jika saja saya memang sedang bisa.

Kamu keberatan?

Saya memang tidak bisa dan tidak mau menulis lagi. Kalau begitu.


Monday, June 6, 2011

Setahun Pernikahan Kalian

It's been about a year now
Ain't seen or heard from you
I been missin' you crazy
How do you how do you sleep

Kepada Kalian,

Selamat karena sudah melewati setahun usia pernikahan kalian. 6 Juni 2010, ba'da Isya kalian melakukan ijab kabul didampingi keluarga besar. Dan saya hanya mampu mengirimkan doa dari jauh dan saya tidak menyesal karena tidak bisa menjadi saksi hidup pernikahan kalian. Tapi itu tidak mengurangi makna doa saya buat kalian.

Selamat karena kalian telah diberkahi seorang bayi perempuan mungil, meskipun itu sesaat. Menyedihkan, itu pasti. Kami-kami saja yang melihat dari jauh merasa sedih, apalagi kalian, yang telah menanti sekian waktu untuk menjadi orang tua. Tapi toh kalian bisa melewatinya. Toh bersamaan dengan kesedihan itu, kalian diberi kesempatan untuk menjadi lebih kuat. Begitu banyak belasungkawa dan doa untuk kalian. Dan kalian lebih mampu menjadi satu dalam duka. Kalian mampu membuktikan pernikahan bisa saling menguatkan kalian. Tak perlu beribu kata untuk menyatakan janji pernikahan kalian. Kalian membuktikan kalian mampu bersama dalam suka dan duka. Saling mendukung satu sama lain.

Selamat karena kalian mendapatkan kesempatan beribadah yang lebih luas. Banyak pahala yang menanti kalian dibanding ketika kalian masih hidup lajang. Maka jangan lupa terus dekatkan diri kalian padaNya. Jadilah imam dan makmum yang baik di keluarga kecil kalian.

Hanya ucapan selamat
beserta doa yang bisa kuberikan untuk kalian dari jauh.


Yours faithfully,


CaLiWa