Rating: | ★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Drama |
Film yang dibintangi ma Hilary 'n Girard ni lumayanlah. Cerita tentang suami istri yang hidupnya sedikit diatas garis pas-pasan. Suami seorang supir limo, istrinya??? Lupa :D. Namun akhirnya sang suami meninggal karena kanker otak. Dan karena dia tahu bahwa sang istri bakal depresi, jauh-jauh hati suami nya sudah mempersiapkan rencana untuk membantu istrinya hidup mandiri. Dan ternyata betulllll, si istri jd depresi. Awal2 kematian sang suami, si istri sengaja menelepon hp sang suami hny utk mendengar suara suaminya di mailbox. Hmmmm, kasian yah istrinya. Tapi dr situlah dia mendapat kejutan-kejutan dari sang suami (hampir setahun loh kejutan dr suaminya). Sampai satu titik sang ibu mencoba utk menyadarkan putrinya untuk tetap terus hdp walopun suaminya udh meninggal. Endingnya??? Lumayan lah, sang istri akhirnya bs mandiri n jadi desainer sepatu (keren euy sepatunya), berdamai dgn hidupnya secara pribadi dan dengan keluarga besarnya (dr pihak istri dan juga mertua).
Komen tentang ni film:
1. Suami istrinya termasuk agak" nyentrik jg kebiasaannya, Ni pasangan suka berantem besar"an, tp habis tu mesra banget lalu membicarakan masalah mereka dengan kepala dingin. (Terkadang kita takut untuk mebicarakan suatu masalah, apalagi sampe berantem. Padahal perlu juga tuh, karena ga setiap orang punya bakat jd dukun, jd ga semua orang tau apa yg kita harapkan dr orang tersebut.)
2. Budaya yang berbeda. Jadi lucu aja waktu ngeliat upacara penghormatan buat meninggalnya sang suami, dan terkesima waktu liat pemandangan pas ngunjungi besan. (Gile tu lokasi, keren uabisssssss)
3. Kata"nya penuh inspirasi. Salah satunya "Ingatlah semua kenangan manis kita, tapi jangan takut menciptakan kenangan-kenangan baru."
4. Itu penulis nya kreatif banget, bisa mikirin ide ngirimin surat buat sang istri untuk menyemangati hidup.
5. Hal terbesar dlm hidup berasal dr hal' kecil disekitar kita yg terkadang suka diabaikan. Contohnya ya, istri nya tu suka koleksi sepatu, tp dia ga pernah kepikiran untuk menjadi desainer sepatu, sampe akhirnya dia sadar berkat surat dr sang suami.
6. Au ah apalagi, udh celemotan nulisnya..Ngerti ga ngerti ga boleh protes dah..
No comments:
Post a Comment