Sunday, June 26, 2011

Tidak Bisa atau Tidak mau?

Sepertinya sudah lama tidak ada tulisan. Entah mengapa, rasanya sama sekali tidak ada ide untuk menulis, atau memang saya menghindar untuk menulis?

Semua ide menghilang begitu saja ketika di depan komputer. Meskipun telah tersusun kata-kata yang bejejer dengan rapinya di benak malam sebelumnya. Atau memang saya saja yang sedang tidak fokus untuk menulis? Baiklah saya akui kebanyakan waktu saya dihabiskan di jalan dalam rangka bekerja. Dan tenaga saya terforsir untuk hal-hal tidak penting namun menyibukkan. Baiklah, hal itu lumayan penting. Sedikit banyak memang membantu dalam kerja, namun tidak bisa begitu saja diimplementasikan. Dan tentu saja hal tersebut membantu untuk menghabiskan waktu yang diberikan Tuhan kepada saya yang secara tidak langsung mematikan sedikit dari sekian banyak rasa bosan.


Dan mengapa di tambah dengan ke-tidak-mauan saya.
Saya tidak mau menulis dengan terbatas. Saya mau menulis apa yang saya mau tulis. Saya mau menulis apa yang saya pikirkan dan saya rasakan. Tapi apa yang terjadi? Berkali-kali harus diprotes. OMG. Penting banget gitu tulisan saya diprotes untuk hal-hal tidak penting?

Ketika saya menuliskan kata-kata yang di cap kurang baik, maka datanglah protes dengan nada emosi. Ketika yang lain menimpali dengan bercanda dan saya mendukungnya, makin kencanglah emosi itu. Hey, kamu yang protes, kamu tidak tau apa-apa tentang yang saya tulis untuk apa kamu protes membabi buta seperti itu. Jangan bilang saya tidak menjelaskan, karena kamu yang tidak mau bertanya terlebih dahulu. Dan pada titik tertentu saya memilih untuk mengikuti egomu. Saya diam, dan pergi. Puas kamu?

Ketika saya menuliskan serangkaian kalimat yang mendayu, yang lain pun protes lagi. Cemburu. Kamu cemburu? Dianggap tak berwujud? Tak perlu saya sebut nama kamu ribuan kali setiap hari untuk menunjukkan kamu eksis bukan. Kamu hadir dengan ataupun tanpa saya. Segitu mengecilkannya kamu ke orang-orang di sekitar kamu. Jika kamu bilang saya tidak pernah menulis tentang kamu bertanda saya tidak ingat kamu, apa kabarnya teman-teman sekolah saya dulu. Saya bukan seleb blog yang bisa membuat orang mendadak dangdut terkenal karena tulisan saya. Saya menulis tentang mereka karena alasan tertentu. Entah itu karena momennya bertepatan, atau saya memang mendapat ide untuk menulis seketika itu juga. Mau alasan lainnya? Nanti sajalah, lain kali saya akan cerita panjang lebar. Tapi tidak saat ini.

Saya tidak mau menulis dengan terbatas.
Saya mau menulis tentang hujan di saat mentari sedang bersinar terik.
Saya mau menulis tentang rindu di antara kejenuhan yang melanda.
Saya mau menulis tentang cinta di waktu sedang sakit hati.
Jika saja saya memang sedang bisa.

Kamu keberatan?

Saya memang tidak bisa dan tidak mau menulis lagi. Kalau begitu.


No comments: