Wednesday, July 6, 2011

Dengarkan Aku

Bahwa di luar itu ada siang dan malam. Kau tak bisa memaksa sang bintang menemani matahari. Mereka punya aturan main sendiri.

Bisakah sedikit saja kau sibakkan tirai bambu di jendela mu itu?
Agar kau tahu aku tidak berbohong soal panasnya siang hari, berseminya daun-daun yang telah berguguran sebelumnya, bunga-bunga yang bermekaran dengan kompaknya bersama derap sang angin, dan lembutnya wajah salju.

Maukah kau sekedar membuka satu dari sekian banyak buku ensiklopedia yang berjejer di kamarmu itu?
Hanya untuk membuka cakrawala pikiranmu. Agar kau tahu aku tak berbohong tentang negeriku yang hanya memiliki dua musim. Berbeda dengan negerimu yang begitu beruntungnya. Memiliki 4 musim. Memberimu begitu banyak ruang untuk bermimpi bersama mereka.

Tolonglah buka pintu itu.
Untuk menunjukkan bahwa di luar sini ada sebuah hal yang kusebut kehidupan. Yang dirangkai oleh kejadian. Ambisi dan mimpi. Senyum dan tangisan. Keraguan dan keyakinan.

Keluarlah dari kotak itu.
Ikut bergabunglah dengan dunia. Jadilah manusia, cari dan milikilah alur hidupmu. Belajarlah mengerti. Bahwa hidup tak selalu berjalan sesuai maumu. Hidup mempunyai banyak jalan untuk mencapai tujuannya, meskipun dia harus melewati gang-gang tikus sekalipun. Mengikuti aliran air di kanal-kanal kumuh.

Kau tak mau?
Baiklah. Bisakah aku meminta sesuatu darimu?
Aku minta tolong. Kalaupun kau tak mau melakukan yang kuminta sebelumnya, bisakah kau dengarkan aku, dan berpikirlah. Pertimbangkan dengan hatimu. Bagaimana aku bisa meyakinkanmu jika kau tak mau mendengarkanku sedikit saja. Menolak untuk melihat suatu kenyataan.

Karena kini aku sudah di titik nadir. Jangankan bicara, berbisik disampingmu pun aku sudah lelah.


Gambar dari sini.


No comments: